REFLEKSI HARI SUSU NUSANTARA
RATMAWATI MALAKA
(Guru Besar Fakultas
Peternakan Universitas Hasanuddin)
Tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari susu
nusantara oleh pemerintah Indonesia dalam hal ini Direktorat Pengolahan Hasil
Pertanian Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementrian Pertanian
melakukan berbagai kegiatan dalam rangka sosialisasi dan peningkatan konsumsi
susu segar dan swasembada susu sapi secara nasional. Saat ini produksi susu dalam negeri baru mencapai
30% dari kebutuhan konsumsi nasional, selebihnya diimport dari luar negeri. Produksi
susu nasional baru mencapai 1,2 juta liter/hari berasal dari kurang lebih
400.000 ekor sapi perah. Jumlah produksi
ini masih jauh dari harapan dengan jumlah permintaan susu sebesar 4 – 4,5 juta
liter/ hari. Produksi susu tersebut
terutama berasal dari industri persusuan yang berlokasi di Jawa Barat sebesar
450 ton/ tahun, Jawa Tengah sebesar 110 ton/tahun dan Jawa Timur sebesar 510
ton/ tahun. Sedangkan nilai import masih
sangat tinggi yaitu mencapai 173.080 ton/ tahun.
Bagaimana
dengan produksi susu di Sulawesi Selatan ?
Kalau dibandingkan dengan produksi susu di Pulau Jawa produksi susu di
Sulawesi Selatan masih jauh panggang dari api.
Populasi sapi perah di Kabupaten Enrekang yang merupakan sentra
peternakan sapi perah baru mencapai kurang lebih 1550 ekor dengan produksi susu
kurang lebih 1000 liter/ hari, diikuti oleh Desa Gunung Perak Kabupaten Sinjai
yang populasinya kurang lebih 300 ekor dengan produksi susu 175 liter/hari. Melihat fenomena ini, apa yang harus
dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan seluruh stake holder ? Pemerintah
telah melakukan berbagai upaya untuk peningkatan populasi sapi perah, tetapi
masih berpusat di Pulau Jawa. Sulawesi Selatan yang juga mempunyai
daerah yang cukup potensi untuk
pengembangan sapi perah perlu dilakukan analisa kelayakan, karena setiap daerah
mempunyai daerah yang cukup sejuk untuk pengembangan sapi perah misalnya daerah
Malino di Kabupaten Gowa, daerah Kindang di Kabupaten Bulukumba, daerah Puncak
di Kabupaten Selayar, daerah Camba di Kabupaten Maros, Daerah Tanah Toraja, dan
masih banyak lagi.
Konsumsi Susu Nasional
Berdasarkan
data UNDP 2006 kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia masih rendah yaitu berada
diperingkat 112 dari 147 negara. Kita
semua tentu berharap terjadi peningkatan kualitas pada tahun-tahun berikutnya
bukannya merosok ke peringkat yang lebih bawah lagi. Hal ini bagaimanapun ada hubungannya dengan
konsumsi protein hewani terutama susu dan daging masyarakat yang masih rendah
yaitu hanya sebesar 3,7 dan 9,1 kg/ kapita/ tahun. Kita bisa bandingkan dengan negara tetangga
seperti Malaysia dengan konsumsi susu mencapai 24,4 kg/ kepala/ tahun, Singapura
50 kg/ kepala/ tahun, Thailand 21 kg/ kepala/ tahun, Filipina 21 kg/ kepala/
tahun, malah Jepang mencapai 42,8 kg/ kepala/ tahun melebihi dari konsumsi susu
dunia sebesar 40 kg/ kepala/ tahun.
Melihat
kenyataan ini sungguh ironis memang, melihat betapa negara ini begitu kaya
dengan berbagai sumber daya alam tetapi pemenuhan kebutuhan protein khususnya
protein hewani masih jauh dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Konsumsi
susu selalu berkaitan dengan (1) pendapatan
masyarakat, umumnya masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah sampai sedang
akan mementingkan makanan pokok seperti beras dan sumber karbohidrat lainnya
sebelum membeli susu. Hal ini terjadi di
negara-negara miskin dan negara berkembang seperti Indonesia; (2) Faktor kesukaan, orang Indonesia
khususnya di pedesaan percaya bahwa susu hanya dibutuhkan oleh orang muda. Rasa susu segar yang murni dan belum diolah
umumnya tidak disukai karena tidak terbiasa dengan rasanya. ; (3) Perubahan
pola konsumsi; Saat anak mencapai umur 12 tahun terjadi perubahan pola
minum karena banyak jenis minuman lainnya seperti teh botol, kopi dan jenis
minuman ringan yang nilai nutrisi dan keamanannya masih perlu
dipertanyakan. Oleh sebab itu pemerintah
perlu menumbuhkan budaya minum susu segar di kalangan masyarakat. Kualitas gizi susu segar masih lebih baik
dari susu olahan, sehingga kalau dinilai dari konversi nilai gizi dan harga
masih lebih murah susu segar dibanding dengan susu olahan.
Permasalah Persusuan di Indonesia
Mengingat kebutuhan susu dalam negeri baru
terpenuhi 30% dari produksi dalam negeri maka sebagaian besar untuk memenuhi
kebutuhan ini adalah mengimpor produk - produk susu tersebut. Secara bertahap telah berkembang peternakan
sapi perah diberbagai daerah di Indonesia.
Daerah yang menjadi basis peternakan sapi perah untuk industri susu di
Jakarta dan Jawa Barat adalah daerah Pangalengan dan Lembang, sedangkan untuk
Jawa Timur adalah Batu Malang. Di
Sulawesi Selatan sendiri daerah pengembangan sapi perah adalah Kabupaten
Enrekang dan Gunung Perak Kabupaten Sinjai.
Daerah yang cukup potensial juga adalah Malino Kabupaten Gowa.
Meskipun
peternakan sapi perah telah mengalami peningkatan populasi dari tahun ke tahun
tetapi permasalahan tetap saja ada. (1) Faktor breeding: stok bibit kondisi
kurang baik karena tingginya penyakit reproduksi; (2) Pakan: persediaan hijauan yang semakin menyusut karena ketersediaan
lahan yang semakin menyempit, juga konsentrat yang kurang akibat daya beli
peternak kecil dan kurangnya produksi dalam negeri; (3) manajemen pengelolaan; pengetahuan petani peternak yang masih
kurang terutama masalah kebersihan kandang, kesehatan hewan; (4) pengolahan susu; susu umumnya diolah
oleh perusahan atau pabrik susu atau dijual sebagai susu segar pasteurisasi
sehingga daya tahannya masih pendek (5) Pemasaran produk belum tertangani
secara baik; (6) pemalsuan susu:
susu segar dipalsukan dengan penambahan air, santan atau air tajin, (7) masalah
pengolahan susu yang masih kurang memperhatikan keamanan konsumen. (8) masalah kelembagaan, yaitu kurangnya
koordinasi antara tiap lembaga yang ada seperti koordinasi antara BPOM, institusi
peneliti, perguruan tinggi, depertemen kesehatan, departemen pertanian,
sehingga masing-masing mempertahankan ego masing-masing dalam menangkap sebuah
permasalahan.
Dari masalah tersebut di atas, apa yang mesti
dilakukan sebagai pemerintah, konsumen, peternak atau sebagai produsen produk
susu. Bila kita menengok bagaimana pada
Negara-negara maju dalam mengatasi pemenuhan
dan keamanan pangan maka kita semestinya berani melakukan tindakan demi
kemajuan bangsa kita sendiri. Jika masalah tersebut tidak segera dibenahi maka
Indonesia akan tetap menjadi negara pengimpor hasil ternak susu sapi.
Industri Pengolahan Susu
Usaha peningkatan produksi susu nasional oleh
pemerintah Indonesia sangat erat kaitannya dengan Industri pengolahan
susu. Manakala industri pengolahan susu
hanya memperhatikan dari satu segi saja maka tetap saja sulit mengatasi masalah
persusuan di Indonesia. Untuk mendapatkan produk susu yang sehat dan
kerkualitas maka sebuah perusahaan industri
pengolahan susu semestinya tidak hanya berkecimpung khusus mengolah susu kalau
ingin produk susunya tetap dipercaya oleh konsumen. Perusahaan industri pengolahan susu
seharusnya memperhatikan sumber susu yang dikelolanya. Perusahaan industri susu tidak akan berhasil
apabila tidak melihat dari mana asal susu yang diperolehnya yaitu
peternak. Peternak dan ternak adalah
kunci apakah perusahaan atau industri akan
tetap melaju atau stagnan atau malah mundur kemudian bubar, dalam artian
peternak tak akan mau memelihara sapi perah sehingga Indonesia akan tetap
menjadi pengimpor susu abadi. Oleh sebab
itu fungsi dari usaha industri susu adalah: (1) Membina peternak: Perusahaan pengolahan susu seharusnya membina
peternakan sapi perah mulai dari kesehatan hewan sampai bagaimana meningkatkan
produksi dan bagaimana memproduksi susu yang aman. Hal ini sangat penting karena sekali suatu
industri menyebabkan wabah akibat minum susu yang diproduksinya maka tidak akan
dipercaya lagi oleh masyarakat konsumen. Demikian juga petani peternak tidak
bergairah meningkatkan produksi susunya bila harga susu dibeli industri dengan
harga yang tidak memadai (2) Melakukan
pemeriksaan kualitas susu. Setelah susu sampai di pabrik maka semestinya
susu diperiksa baik terhadap kualitas fisik dan kimianya dan terutama
pemeriksaan terhadap mikrobiologinya sehingga bisa diketahui layak tidaknya
susu tersebut diolah lebih lanjut. (3) Melakukan
proses pengolahan yang higienis. Proses
pengolahan yang paling sederhana adalah melakukan proses pasteurisasi yang
dikombinasi dengan proses pendinginan.
Pada prosessing ini diharapkan semua hal yang bisa menyebabkan
terjadinya kontaminasi produk harus dihindari. (4) Melakukan pemeriksaan fisik, kimia dan mikrobiologi secara rutin
untuk menjamin keamanan konsumen.
Proses pasteurisasi terutama
dilakukan bila skala produksi masih kecil misalnya di bawah 1000 liter/hari. Oleh sebab itu produksi Susu Segar Sinjai
(SUSIN) yang dikelola oleh Koperasi susu Sintari bisa digolongkan sebagai
industri pengolahan susu meskipun dalam
skala industri kecil yang pengelolaannya masih berupa susu pasteurisasi
dengan kapasitas produksi maksimal 400 liter/hari. Koperasi ini merupakan koperasi yang
anggotanya terdiri dari 5 kelompok peternak yang tersebar di daerah Gunung Perak dan sekitarnya di Sinjai
Barat. Tentu saja diharapkan industri
yang dikelola koperasi ini menjadi cikal bakal industri persusuan di Sulawesi
Selatan.
Mengatasi Permasalahan Persusuan Indonesia
Mengingat
berbagai masalah persusuan Indonesia
yang selalu menimbulkan keresahan seperti tahun sebelumnya harga produk susu
yang selalu naik, masyarakat konsumen sebagai masyarakat yang boleh dikatakan
tak berdaya mau tak mau harus tetap memberikan makanan bergizi untuk anak-anak
dan dirinya sendiri. Oleh sebab itu
pemerintah mestinya mulai berbenah diri, kalau semua melakukan fungsinya secara
baik antara tiap lembaga dan berkoordinasi satu sama lainnya maka semestinya
semua permasalahan secara perlahan dapat teratasi secara baik. Kita bisa memulai dari bagaimana meningkatkan
produksi susu dalam negeri sehingga kita tidak selalu bergantung pada impor
produk susu yaitu dengan melakukan teknis peningkatan produksi, peningkatan
kesehatan hewan, peningkatan higienis pada penanganan dan pengolahan susu,
peningkatan perlindungan konsumen, memperhatikan kesejahteraan peternak dan
buruh industri susu, serta koordinasi kelembagaan yang baik. Semua akan sampai ke tujuan yang indah bila
kita memulai dari niat yang tulus dan suci.
Refleksi Hari Susu Nusantara
Dari berbagai permasalahan
tentang persusuan Indonesia, apa yang telah dilakukan oleh seluruh komponen
yang berwenang ? Pemerintah menetapkan Tanggal 1 Juni sebagai hari susu
nusantara. Penetapan ini tentunya
diharapkan akan memberi dampak positif bagi seluruh komponen negara, termasuk
pemerintah, petani-peternak, industri persusuan dan konsumen. Paling tidak setiap tahun semua orang akan
mengingat untuk mengkonsumsi susu untuk peningkatan kecerdasan anak,
meningkatan status gizi, dan diharapkan konsumsi susu nasional secara perlahan
meningkat dari tahun ke tahun sehingga kita tidak lagi menjadi negara dengan
konsumsi susu terburuk di dunia.
Sesungguhnya pada sekitar 4
tahun lalu, pemerintah daerah Sinjai telah mulai melakukan sosialisasi minum
susu segar untuk anak sekolah. Dalam hal
ini Dinas Peternakan Kabupaten Sinjai bekerjasama dengan Dinas Pendidikan
memberikan subsidi bagi anak sekolah untuk konsumsi susu. Tentu saja diharapkan seluruh pemerintah
daerah lainnya di Sulawesi Selatan akan mengikuti gerakan minum susu untuk
anak. Boleh jadi Pemerintah Polewali
Mandar yang bulan Mei lalu juga melakukan program gerakan minum susu untuk anak
prasekolah, taman kanak-kanak dan sekolah dasar dengan membagikan susu gratis
yang disalurkan tiga kali setiap minggu merupakan refleksi hari susu
nusantara. Demikian pula dengan program oleh
Pemerintah Kabupaten Enrekang dalam pencapaian rekor MuRi makan Dangke sebagai
produk susu tradisional Enrekang. Semoga
semua kegiatan ini, menjadi berlanjut dimasa yang akan datang, paling tidak
setiap tahun menjelang hari susu nusantara.
1 comments:
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
Terjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Hemat biaya Energi dan listrik
Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
1.
Coagulan, nutrisi dan bakteri
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Degreaser & Floor Cleaner Plant
2.
Oli industri
Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
3.
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Disinfectant
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
Almunium
Post a Comment