Tuhan, Mohon hapuskan air mataku

TUHAN, MOHON HAPUSKAN AIR MATAKU

Lihatlah air mataku
Berderai tiada henti. 
Kucoba tuk menghapuskannya
Namun tak mampu jua

Reff. Tuhan, mohon hapuskan air mataku
        Tiada satu dapat menghapuskannya
        Dari derita ini
        Dari dalamnya dosa
        Hanya Engkau yang Kuasa
        Menghapuskan setiap tetes air mata
        Menghapuskan setiap tetes air mata

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KENANGAN, WISUDA DOKTER HEWAN


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Etika terhadap Hewan Qurban



ETIKA TERHADAP HEWAN QURBAN
 RATMAWATI MALAKA
Anggota Komite Etik Penelitian Kesehatan Universitas Hasanuddin


Idul Qurban tinggal seminggu lagi kita jelang, tahun ini menurut kelender Masehi Idul Qurban jatuh pada tanggal 15 Oktober.  Setiap umat Muslim di seluruh dunia yang berkemampuan tentu punya keinginan untuk melakukan Qurban sebagai wujud merelakan hewan ternak pilihannya diniatkan untuk dipotong sebagaimana yang terjadi saat kehidupan zaman Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as untuk tanda patuh dan ikhlas terhadap perintah Allah SWT.  Pada saat Qurban, maka kita berhadapan dengan mahluk Allah SWT yang berupa ternak, yang memang diperuntukkan Allah SWT kepada manusia sebagai hewan yang produksinya untuk kebutuhan konsumsi manusia.
Pernahkah kita mencoba memikirkan, untuk apa hewan diciptakan oleh Allah SWT.  Begitu beragam mahluk ini di alam.  Sampai kita manusia tidak bisa menyebutkan betapa keberadaan mahluk ini punya arti yang luar biasa dalam kehidupan manusia.  Kita harus akui bahwa hewanlah yang lebih dulu diciptakan Allah SWT dibanding manusia.  Hal ini karena Allah SWT telah mempersiapkan seluruh perangkat kebutuhan manusia sebelum manusia itu diciptakan.
Manusia pasti akan merasa tidak lengkap kehidupannya bila disekitarnya tak ada mahluk yang bernama hewan.  Kita tidak pernah bayangkan, betapa sepinya hidup kita kalau tak ada bunyi kokok ayam di pagi hari, kicauan burung di sore hari.  Ketika kita berkunjung ke taman bunga, maka kupu-kupu aneka warna beterbangan mengitari bunga harum semerbak.  Ada begitu banyak lebah di atas pohon yang mencoba bersarang sambil menghasilkan madu.  Hewan diciptakan Allah SWT sebagai pelengkap kehidupan manusia, demi kepentingan manusia sebagai mahluk termulia khalifah di muka bumi.
            Keberadaan hewan di alam mempunyai 3 fungsi utama:
1.     Sebagai hewan ternak, yaitu apabila hewan telah didomestikasi dan dapat dibudidayakan untuk diambil hasil dari pemeliharaan tersebut.  Misalnya untuk memperoleh daging, susu atau telur.  Misalnya untuk jenis sapi pedaging atau juga disebut sapi potong maka tujuan pemeliharaannya utamanya untuk diambil dagingnya.  Sapi perah dipelihara khususnya untuk mendapatkan susunya.  Sementara untuk jenis unggas, tujuannya ada yang untuk mendapatkan dagingnya dan yang lainnya untuk mendapatkan telurnya.
2.  Sebagai hewan kesayangan, yaitu apabila tujuan hewan tersebut dipelihara adalah untuk mendapatkan kebahagiaan lain karena menjadi teman, menikmati keindahan tubuhnya, menikmati suaranya, menikmati kecerdasannya untuk hal-hal tertentu dan sebagainya.  Biasanya hewan kesayangan tidak bisa dinilai dengan materi oleh pemiliknya.  Contoh dari hewan kesayangan biasanya adalah kucing, anjing, burung piaraan, dan jenis hewan lainnya.
3.  Sebagai hewan liar, yaitu hewan-hewan yang dikategorikan hewan yang masih bebas di alam, hewan ini lebih berfungsi sebagai penyeimbang alam demi kelestarian ekosistem.
4.  Sebagai penyedia Jasa, meski hal ini sudah jarang dilakukan tetapi tetap perlu diperhitungkan misalnya masih ada yang sampai saat ini menggunakan hewan sebagai alat pengangkut barang, demikian juga sebagai hewan tunggangan, atau penarik pedati.  
Kepentingan yang paling utama dari hewan adalah sebagai penyedia pangan asal hewan sebagai sumber protein untuk kehidupan yang lebih sehat.  Kita ingin mendapatkan pangan dari hewan tersebut berdasar asas manfaat.  Artinya hewan sebagai sumber daging, susu atau telur yang kita inginkan adalah kandungan gizi didalamnya, biasa disebut produk pangan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).  Aman dalam artian tidak berbahaya terhadap kesehatan, Sehat artinya mempunyai kandungan gizi yang menyehatkan, Utuh artinya tidak mengandung bahan-bahan tambahan yang berbahaya, dan Halal artinya dapat dimakan oleh seluruh umat manusia termasuk dari golongan muslim.
            Mengenai penciptaan hewan dan kegunaan atau tujuan Allah menciptakan makhluk ini ada dalam Al-Quran.  Hal ini perlu kita sadari sepenuhnya akan makna dari penciptaan hewan atau ternak di muka bumi, yang jelas dan pasti demi kepentingan manusia dan keseimbangan alam.
Tuhan kami yang memberikan segalanya kepada mahluk ciptaanNya, dan memberinya petunjuk (QS Thaha:50).
Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal (QS Thaha: 54).
Dan tiada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah member rezekinya, dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh mahfuzh) (QS Huud: 6).
Dan dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu, padanya ada bulu yang menghangatkan dan berbagai manfaat dan sebagiannya kamu makan (QS An-Nahl : 5).
            Takkala hewan piaraan kita berlakukan seenaknya, misalnya dihajar sampai kesakitan, atau saat kita jadikan dia hewan kurban, atau kita piara hewan tersebut tapi kemudian mati karena kelalaian kita, karena kemungkinan hewan kita kurung tetapi tidak diberi makan atau minum, atau mungkin kita kurung dengan ruangan yang tidak memungkinkan hewan tersebut bergerak dan kemudian hewan tersiksa dan mati.  Maka apakah pernah kita memikirkan apa yang harus kita pertanggungjawabkan di akhirat ?  Apakah pernah kita membayangkan ketika kita menuju Padang Masyar, dan kita diadili di hadapan Allah SWT, tiba-tiba hewan protes saat kita telah diputuskan oleh pengadilan akhirat untuk memasuki surga.  Tiba-tiba hewan muncul di hadapan Allah dan melakukan protes seperti ini :
“ Ya Allah penguasa pengadilan akhirat, aku telah dianiaya oleh manusia penguasa ini, dia dengan tidak berperasaan membunuhku, sedang aku tak melakukan dosa apapun padanya, jangan loloskan dulu dia ke dalam surgamu, dia perlu mempertanggungjawabkan atas dosa apa sehingga aku dibunuh “.
            Saat itu kemungkinan kita tak bisa membantah, karena seluruh anggota tubuh kita akan menjadi saksi atas seluruh perbuatan yang kita lakukan.  
(DIMUAT DI HARIAN FAJAR, OPINI, HALAMAN 6, SENIN 14 OKTOBER 2013)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS